Rabu, 24 Oktober 2012

Orang miskin tak semuanya BODOH

Kehidupan merupakan wahana untuk menjalani setiap langkah hidup yang dibatasi oleh jaring-jaring ruang. Karena nantinya pelaku kehidupan akan kembali lagi pada sang pencipta. Dalam ruang kehidupan ini pelaku kehidupan tidak semuannya mempunyai drajat yang sama. Manusia diciptakan ada yang memiliki drajat tinggi ataupun sebaliknya. Kini kita bisa melihat disekitar kita, bagaimana perbandingan orang yang memiliki jabatan yang tinggi dan orang yang tidak memiliki apa-apa yang hanya bisa mengadu nasib dengan keadaan yang serba apa adanya atau bisa dikatakan sebagai orang miskin. Orang yang berduitlah pasti dengan mudahnya bisa mencukupi berbagai kebutuhan, salah satunya adalah bisa menuntut ilmu sampai ke jenjang yang tinggi bahkan ada yang bisa mencari ilmu sampai ke luar negeri. Terus bagaimana dengan orang yang hanya mempunyai penghasilan pas-pasan? bisakah dia seperti orang yang berpenghasilan besar…?
Banyak orang menilai bahwa masyarakat miskin itu rata-rata tidak memiliki pendidikan yang jelas. Tapi ada pula yang menilai orang miskin juga mempunyai hal yang lebih dalam persoalan pendidikan, tak semuanya itu bodoh. Orang miskin memang miskin harta, tapi belum tentu mereka miskin akan semangat dalam menggapai cita. Kita bisa lihat bagaimana perjuangan orang yang kurang mampu bersemangat untuk menggapai sebuah tujuan yang ia inginkan. Coba kita mengingat tentang tanyangan film Laskar Pelangi. Dalam film tersebut kita disuguhkan dengan potret atau pemandangan seorang anak-anak pelajar dari keluarga yang kurang mampu bisa belajar dengan semangat juang yang tinggi. Dengan keadaan sekolah yang sebenarnya tidak layak untuk digunakan belajar, tetapi mereka begitu bersemangat dan berceria sekali ketika mencari ilmu bersama. Keadaan yang tidak layak tak membuat mereka mengeluh, yang terpenting buat mereka adalah belajar terus sampai impian yang ia miliki dapat terwujud.
Janganlah memandang orang miskin hanya sebelah mata, mereka memang orang kecil, orang yang terpinggirkan, tapi yang mereka miliki belum tentu kita juga memiliki apa yang mereka punya. Mereka punya semangat juang yang tinggi, kegigihan, tak mudah putus asa dan mereka pun juga punya cita-cita yang tinggi. Saya akan bercerita sedikit tentang kakak kelas saya. Dia merupakan seorang anak dari keluarga yang tidak mampu. Didunia ini dia tak mau menjadi orang yang bodoh dan selalu bergantung pada orang lain. Untuk mewujudkan itu semua, dia berusaha semaksimal mungkin, belajar dan mengolah pikiran untuk menjadi pelajar yang aktif dan cerdas. Dimasa sekolah, dia berfikir bagaimana caranya bisa membantu orang tua untuk meringankan beban biaya sekolah, karena penghasilan orang tua yang hanya sedikit. Dia mulai mencari hal baru dengan ikut organisasi yang ada disekolah, Dia belajar menjadi seorang pemimpin, melatih kepribadian, hidup mandiri dan pelajaran berharga lainnya yang membuat dia semangat. Kesan yang selalu saya ingat darinya yaitu “Hari-hariku adalah kreasi dan karya masa depanku”. Itu adalah prinsip hidupnya. Atas kerja kerasnya tersebut, dia mendapatkan beasiswa yang diberikan oleh sekolah dan juga pemerintah untuk pembiayaan proses belajarnya. Kini dia telah menyelesaikan masa kuliahnya di sebuah Universitas ternama di Indonesia dan dia dibiayai penuh oleh pemerintah dalam menjalani masa kuliah tersebut. Ini semua telah menjelaskan bahwa orang yang miskin harta belum tentu mereka juga miskin ilmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates