Kamis, 16 Februari 2012

Potret Kehidupan Masyarakat Kecil

kawasan tanah abang Jepara
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar di dunia dan merupakan negara berkembang yang memiliki berbagai potensi dan kekayaan alam yang melimpah. Tapi kita lihat disekitar kita, masih banyak sekali pemandangan masyarakat Indonesia yang terpuruk dalam kemiskinan. Banyak sekali tayangan di televisi yang memperlihatkan banyaknya masyarakat miskin yang ada di sekitar kita. Mereka harus berjuangan dengan penuh keringat, berdesak-desakan, mengantri, bahkan ada yang sampai jatuh pinsan hanya untuk mendapatkan bantuan yang di berikan oleh pemerintah, dan bantuan itupun tak seberapa buat mereka. Tidak hanya itu saja, kita pun diperlihatkan pemandangan menyedihkan, ada banyak orang yang karena kemiskinan dan serba kekurangan lagi menjadi makanan ataupun dalam bentuk daging yang di goreng lalu dikemas dan dijual dengan harga yang murah.  pembelinya tak lain adalah rakyat miskin juga.
Inilah fakta kehidupan masyarakat kecil. Meskipun ada opini bahwa angka kemiskinan di Indonesia turun sangat signifikan, tapi kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan data statistik. Bisa kita jumpai di sekitar kita, kemiskinan belum lepas dari negara kita ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa lihat di layar televisi, masih banyak penduduk tidak punya tempat tinggal yang layak. Jembatan – jembatan dan trowongan jalan bukan sebatas tempat berteduh dikala hujan ataupun panas, melainkan sudah menjadi tempat tinggal untuk menyambung hidup dalam serba kekurangan. Bahkan ada yang mengais makanan sampah untuk dijadikan makanan buat mereka, karena tidak mampu membeli diwarung. Yang terpenting bisa makan, meskipun makanan itu sudah menjadi sampah.
Anak-anak kecil juga harus berbanting tulang guna mencukupi keluarganya. Ada yang bekerja membantu orang tuanya, memungut sampah, mengamen dan mengemis di jalanan. Seakan – akan pendidikan mereka hilang dengan begitu saja. Kemiskinan telah menyusahkan kehidupan mereka. Cita-cita mereka hanya sekedar mimpi. Inginnya bisa mendapatkan pendidikan yang layak demi masa depanya, tapi kemiskinan telah menghancurkan masa depannya. Apalagi pendidikan sekarang ini hanya bisa dibeli dengan uang yang tak sedikit. Banyaknya pungutan liar dan semakin mahal untuk kebutuhan beli buku tulis serta biaya operasional lainnya. Itu semua yang menjadikan beban buat mereka untuk bersekolah. Meskipun ada bantuan dari pemerintah tapi tidak semuanya bisa mendapatkan karena jumlahnya terbatas.
pemulung sampah

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates