Senin, 20 Agustus 2012

SULITNYA KEHIDUPAN RAKYAT KECIL

pemulung di daerah tanah abang jepara
Masyarakat kecil yang sering dikucilkan oleh kaum atas mengakui bahwa mereka juga ingin di pedulikan oleh pemerintah, tapi kenyataannya tidak diurus sama sekali. Mereka juga mempunyai segudang cita-cita yang ingin mereka capai. Tapi diluar akal sehat mereka keterbatasan ekonomi yang menjerat kehidupannya membuat patah semangat. Sebagai orang tua mereka tak ingin anak dan keturunannya senasib seperti mereka yang serba kekurangan. Tapi takdir menentukan nasib dan kehidupan mereka. Bukan kaum kecil jika tidak mengeluh, bukan kaum kecil jika tidak merengek dan menangis itu kodrat dan kebiasaan mereka.
Pemandangan yang sering kali kita lihat dijalanan. Anak-anak yang seharusnya bisa mendapatkan ilmu di bangku sekolah, mereka justru memikul beban yang sebenarnya belum pantas ia pikul. Mereka berjuang keras demi keluarganya yang serba kekurangan. Sebenarnya rakyat kecil mempunyai pesan dan pilihan untuk disampaikan. Tapi mereka tak diberi kesempatan dan waktu untuk menyampaikan pesan itu. Pengakuan lulusan dari perguruan tinggi bukanlah segalanya. Tak perlu patah semangat, semua itu tak menjanjikan kita sebagai manusia bermoral. Ijasah bukan segalanya. Tanpa ijasah pun masyarakat kecil dapat menciptakan pengaruh yang bersinar dan mempersembahkan yang terbaik untuk orang lain. Betapa banyak orang terkenal dan memberikan kontribusi dan pengarahan yang sangat berpengaruh terhadap orang lain.
Tapi semua itu tanpa ijasah, hanya masyarakat kecil yang tidak bisa menjangkau lebih luas bakat terpendam kaum kecil yang luar biasa sekali. Keteguhan, kegigihan, tekat dan observasi yang tinggi, itulah makanan pokok mereka, doa dan linangan air mata orang kecil itu selalu hadir setiap sujud dan tasbih mereka. Kekayaaan yang sebenarnya bukannya properti harta dan kedudukan, tapi karena keteguhan jiwa dan menerima apa yang di berikan-Nya. Masyarakat kecil tidak sepenuhnya miskin segalanya, tapi ada salah satu yang menonjol dari kemiskinan yaitu kegigihan, itulah yang utama dibanding kaum atas, sangatlah jauh. Kaum atas hanya mengeluh jika berada dibawah. Jika kita melihat pemandangan di sekitar kita saat ini, kaum atas banyak yang bertindak seenaknya mereka. Apalagi didukung dengan hukum negara yang semakin semrawut, orang miskin mudah sekali dimasukkan ke penjara hanya karena mencuri sandal, tapi orang kaya yang merauk uang negara miliaran rupiah justru bisa berduduk manis dengan enaknya. Inilah realita kehidupan disekitar kita, rakyat kecil harus berjuang keras dalam menempuh hidupnya yang kian sulit untuk dijalaninya.    

1 komentar:

Unknown mengatakan...

inilah kehidupan..
manis pahit, tetapi kita harus tetap menjalani hidup ini dengan rasa syukur..

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates